
Dewan Pendidikan Dasar Universal Negara Bagian Niger, NSUBEB, telah mengungkapkan bahwa lebih dari 90 persen siswa yang keluar dari kelas di sekolah negeri tidak dapat membaca atau menulis.
Ketua NSUBEB, Dr Isah Adamu, mengungkapkan hal tersebut di Minna pada hari Kamis saat diskusi meja bundar dua hari tentang perbaikan pendidikan dasar di Negara Bagian Niger.
Dia menjelaskan bahwa diskusi meja bundar mempertemukan para pemangku kepentingan penting di sektor pendidikan untuk mengakses tantangan dan kinerja pendidikan dasar di negara bagian tersebut.
Adamu menjelaskan bahwa acara ini menjadi penting setelah dewan mengerahkan sumber daya untuk mendaftarkan 250 lulusan sekolah dasar negeri ke Akademi Suleja, namun menyesalkan bahwa catatan menunjukkan kinerja nol persen.
Ia menambahkan, untuk UN di Unity Colleges, dari 250 yang mendaftar, sebanyak 21 siswa lulus.
Dia menambahkan bahwa seiring berjalannya waktu tidak ada ujian terpadu standar untuk enam lulusan sekolah dasar di negara bagian tersebut.
Dijelaskannya, untuk ujian terpadu standar, sekolah sudah mengirimkan secara individual nama siswanya untuk ditempatkan di kelas SMP, SMP 1.
Pak Adamu mengatakan bahwa dewan tersebut bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan menghasilkan ujian masuk umum terpadu berstandar nasional dengan melibatkan Dewan Ujian Nasional, NECO, untuk mempersiapkan soal-soal bagi siswa.
Ia mengatakan dari 61.874 siswa yang mengikuti ujian, 55.363 siswa lulus mewakili 89,5 persen. Ia menambahkan bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk menggalang dukungan dari para pemangku kepentingan mengenai cara mengatasi tantangan pendidikan dasar.
Dalam pidatonya, Abubakar Sani-Bello, Gubernur Niger, mendesak para peserta untuk mengembangkan solusi yang tepat terhadap tantangan sistem pendidikan berkelanjutan di tingkat dasar.
Bello yang diwakili Wakil Gubernur Ahmed Ketso membantah bahwa pendidikan dasar merosot drastis.
Dia menyatakan perlunya membawa anak-anak ke sistem yang mengedepankan praktik daripada teori.
Dia mengatakan pemerintahannya berkomitmen untuk menyediakan pendidikan berkualitas di negara bagian tersebut dengan menyelesaikan simpanan Pendidikan Dasar Universal, UBE, sesuai dengan alokasi dari tahun 2013 hingga kuartal pertama tahun 2019 untuk meningkatkan akses terhadap pembelajaran.
Hannatu Salihu, Komisioner Pendidikan, sebelumnya dalam sambutannya meminta para peserta untuk mengemukakan ide dan pendapat yang beragam tentang cara meningkatkan standar pendidikan di negara ini.
DI DALAM