
Wakil Presiden Yemi Osinbajo pada hari Senin menantang Afrika untuk memproduksi apa yang mereka makan dan mengurangi ketergantungannya pada negara-negara eksternal.
Osinbajo menyampaikan seruan tersebut pada konferensi para pembicara dan ketua parlemen Afrika yang diadakan di Abuja.
Beliau mengatakan bahwa pandemi COVID-19, misalnya, telah menyebabkan kerawanan pangan di Afrika, dan menekankan bahwa Afrika perlu mencapai swasembada produksi pangan.
Bapak Osinbajo juga menekankan bahwa Afrika harus menghasilkan apa yang mereka makan, dan perlunya kerja sama yang lebih besar dalam menangani permasalahan di Afrika.
Ia juga mencatat bahwa lembaga-lembaga seperti parlemen membutuhkan kepemimpinan yang kuat.
“Jika pernah ada saatnya parlemen yang kuat dibutuhkan, sekaranglah saatnya,” katanya.
Ia mengatakan benua Afrika telah menangani pandemi COVID-19 dengan baik, dan dampak sosial dan ekonomi dari pandemi ini masih terasa.
“Pandemi ini telah mengungkap kerentanan sistem kesehatan kita; kita harus berinvestasi secara kolektif dalam sistem kesehatan kita sehingga kita lebih siap menghadapi masalah kesehatan kita,” tegasnya.
Osinbajo mengatakan bahwa pandemi ini telah menyoroti pentingnya skema perlindungan sosial, dan menambahkan bahwa Afrika harus menggunakan pengalaman pandemi ini untuk sistem kesehatan yang lebih efektif dan inklusif.
Dia menambahkan bahwa pandemi ini juga telah membuat Afrika mengalami kerusakan teknologi dan mengatakan penting bagi badan legislatif untuk memanfaatkan teknologi.
Akinwumi Adesina, Presiden Bank Pembangunan Afrika, juga menyampaikan pidato pada konferensi tersebut dan memuji para pembicara Afrika atas upaya mereka dalam menyelenggarakan konferensi tersebut.
Adesina mengatakan bahwa konferensi ini adalah tempat di mana tantangan yang dihadapi masyarakat Afrika harus diangkat dan solusi ditawarkan.
Dia mengatakan pandemi berikutnya akan segera terjadi dan Afrika tidak boleh melakukan outsourcing sumber daya, seraya menambahkan bahwa negara tersebut harus membangun mekanisme pertahanan kesehatan dengan mengembangkan vaksin lokal.
“Kita harus mendorong pembuatan vaksin di Afrika dan undang-undang harus dirancang untuk hal ini.
“Perang di Rusia dan Ukraina telah menyebabkan krisis pangan; perundang-undangan harus dibuat untuk meningkatkan produksi pangan. Afrika harus memberi makan dirinya sendiri dan melakukannya dengan bangga,” katanya.
Mohamed Ali, Ketua Majelis Nasional Djibouti dan ketua Komite Eksekutif Uni Parlemen Afrika, mengatakan dalam sambutannya bahwa inilah saatnya untuk fokus pada pemuda.
“Kita harus mengandalkan generasi muda kita karena mereka telah menunjukkan kapasitas untuk berinovasi,” katanya.
Dia menyerukan penghapusan bea masuk dalam perdagangan Afrika untuk mempromosikan perdagangan bebas, sekaligus menyerukan pembaruan perekonomian Afrika.
Ali mengatakan dialog tetap merupakan cara terbaik untuk menyelesaikan konflik dan kekuasaan harus diperoleh melalui pemilu yang bebas dan adil.
Joy Matiya, Wakil Sekretaris Jenderal, Asosiasi Parlemen Persemakmuran, kembali menyerukan keringanan utang untuk Afrika.
Ia mengatakan ada kebutuhan untuk terus mengadvokasi kebijakan tata kelola yang lebih baik secara global, sambil menyerukan kesetaraan gender di Afrika.
DI DALAM