
Kementerian Dalam Negeri pada hari Jumat mengatakan akan mendukung proyek “Pollrite 23” untuk menegakkan hak narapidana untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik di Nigeria.
Penasihat Teknis Menteri Dalam Negeri Bidang Pemasyarakatan, Michael Anugwa, mengatakan hal itu saat berbicara dengan wartawan di sela-sela rapat perencanaan proyek Pollrite 23 di Abuja.
Proyek Pollrite 23 bertujuan untuk memfasilitasi keterlibatan masyarakat di antara komunitas dengan jumlah pemilih yang rendah, termasuk narapidana di Nigeria.
Organisasi Kepentingan Tahanan Carmelites, CAPIO, menyelenggarakan pertemuan perencanaan dengan pemangku kepentingan terkait untuk menemukan cara mencapai proyek tersebut.
Anugwa mengatakan menterinya, Rauf Aregbesola, memiliki hasrat terhadap kesejahteraan narapidana, khususnya perempuan.
Dia mengatakan menteri percaya bahwa para tahanan harus diberikan hak untuk menggunakan hak pilih mereka selama pemilu.
Menurutnya, langkah CAPIO untuk menjamin hak pilih narapidana sudah tepat.
“Hal ini terjadi karena undang-undang yang memungkinkan tidak menghilangkan hak memilih dari narapidana karena mereka adalah narapidana.
“Ada kebebasan-kebebasan tertentu yang tidak diberikan, namun memilih bukanlah salah satunya. Oleh karena itu, hak pilih para narapidana harus didukung oleh semua pihak.
“Saya akan membuat memo kepada menteri tentang hal ini dan sangat menyarankan agar beliau bekerja sama dengan pemangku kepentingan lain dalam urusan pemilu.
“Ini akan membantu agar para tahanan diberikan hak untuk memilih pada pemilu mendatang di negara kita,” tambahnya.
Direktur eksekutif, CAPIO, Rev. Jude Isiguzo mengatakan proyek ini akan membantu memberikan hak pilih kepada para tahanan, menciptakan kesadaran dan lingkungan yang memungkinkan mereka untuk memilih.
Isiguzo mengatakan proyek ini didanai oleh Voice, yang merupakan bagian dari Agenda Dialog dan Ketidaksepakatan Kementerian Luar Negeri Belanda yang bertujuan untuk memperkuat kapasitas lobi dan advokasi OMS.
Dia mengatakan hal ini juga mencakup perwakilan dari kelompok yang paling terpinggirkan dan terdiskriminasi.
Ia menambahkan, proyek Pollrite 23 diluncurkan di tiga negara bagian yakni Lagos, Abuja dan Enugu.
Sementara itu, Direktur Jenderal, Badan Orientasi Nasional (NOA), Dr Garba Abari, memuji CAPIO atas inisiatif ini dan menjanjikan dukungan dari lembaganya untuk menegakkan hak memilih narapidana.
Abari mengatakan badan tersebut akan membantu melibatkan relawan dan individu yang antusias dalam proyek ini.
NAN melaporkan bahwa pemangku kepentingan lain yang hadir pada rapat perencanaan tersebut antara lain adalah perwakilan dari Kementerian Kehakiman Federal, Kementerian Penerangan Federal, NHRC, LSM, Komisi Pemilihan Umum Nasional Independen, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.
DI DALAM