
Sebuah Organisasi Masyarakat Sipil, CSO, Reporter Haji Independen, telah mengajukan banding kepada Majelis Nasional untuk menunda amandemen undang-undang pembentukan Komisi Haji Nasional Nigeria, NAHCON, hingga setelah operasi haji 2022.
CSO memberikan saran tersebut dalam pernyataan Koordinator Nasionalnya, Ibrahim Muhammad, pada hari Rabu di Abuja.
Muhammad mengatakan bahwa langkah Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat baru-baru ini untuk mengamandemen UU NAHCON sehubungan dengan operasional Skema Tabungan Haji, HSS, dilakukan pada waktu yang tidak tepat.
Dia mendesak NASS untuk menangguhkan semua tindakan yang dapat membahayakan partisipasi warga Nigeria dalam ibadah haji 2022.
Ia mengatakan bahwa CSO mengakui tanggung jawab konstitusional NASS untuk membuat undang-undang dan mengubahnya atau melakukan fungsi pengawasan.
Namun, Muhammad mengatakan ketertarikan tiba-tiba para anggota parlemen terhadap Skema Tabungan Haji menimbulkan bahaya bagi warga Nigeria yang ingin menunaikan haji pada tahun 2022.
“Senat dalam mosi yang disponsori oleh Senator Ibrahim Danbaba, Sokoto South, APC, berencana untuk mengubah undang-undang untuk memaksa NAHCON untuk menempatkan semua dana yang diperoleh Skema Tabungan Haji di Bank Sentral Nigeria, CBN, bukan di bank komersial.
“Sebelumnya, DPR mengarahkan NAHCON untuk menunda penerapan skema tersebut setelah salah satu anggota parlemen mengajukan mosi untuk menyelidikinya.
“Wartawan Independen Haji menilai, penetapan waktu RUU ini akan menghambat ekosistem operasional dan mengubah status quo kegiatan haji sehingga berdampak buruk pada penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
“Imbauan kami untuk penangguhan tindakan apa pun yang dapat menimbulkan hambatan operasional berpusat pada kepentingan calon jemaah 2022, yang bukan merupakan pihak dalam sengketa administratif dan hukum yang terjadi saat ini,” ujarnya.
Muhammad mencatat bahwa tindakan untuk menyukseskan penyelenggaraan haji di Nigeria dapat diaktifkan kembali setelah haji 2022 tanpa mengganggu industri haji.
“Sejak tahun 2019, kami telah membayar mahal para calon jamaah haji untuk berangkat ke Kerajaan Arab Saudi guna menunaikan rukun Islam yang kelima. Sayangnya, COVID-19 memupus harapan mereka untuk menunaikan ibadah haji sesuai keinginan.
“Menariknya, ribuan calon jemaah haji saat ini berdomisili di Skema Tabungan Haji di Jaiz Bank.
Oleh karena itu, penangguhan skema seperti itu sekarang pasti akan berdampak pada jemaah haji 2022 karena keterbatasan waktu, ujarnya.
Menurut koordinator nasional, pengangkutan calon jemaah haji akan dimulai pada 31 Mei tahun ini, sesuai jadwal yang dikeluarkan Otoritas Umum Penerbangan Sipil Arab Saudi.
“Hal ini membuat Nigeria dan negara peserta haji lainnya memiliki waktu maksimal kurang dari 30 hari untuk menyelesaikan semua persiapan pengangkutan sekitar 43.000 jamaah Nigeria ke Arab Saudi.
“Dengan perkembangan ini, menundukkan pejabat NAHCON atau Dewan Kesejahteraan Jamaah Muslim Negara pada komitmen lain tentu akan menciptakan gangguan yang tidak beralasan dan dapat membahayakan ibadah haji 2022.
Muhammad mendesak kedua majelis di Majelis Nasional dan para pemangku kepentingan haji di negara tersebut untuk berupaya mewujudkan penyelenggaraan haji 2022 yang lancar demi calon jamaah haji Nigeria yang masing-masing telah menyetorkan hampir N2,5 juta untuk menunaikan haji guna memberi makan.
DI DALAM