
Prof. Augustine Ubachukwu, Kepala Kelompok Penelitian Astronomi, Universitas Nigeria, Nsukka, Negara Bagian Enugu, mengatakan Nigeria dan beberapa negara Afrika akan menyaksikan gerhana bulan total pertama tahun ini pada 16 Mei.
Mr Ubachukwu, dalam sebuah wawancara dengan Kantor Berita Nigeria pada hari Rabu, mengatakan gerhana kedua diperkirakan akan terjadi pada 8 November.
Ia menjelaskan, setiap bulan Bulan Baru bergerak kira-kira antara Bumi dan Matahari dan kemudian mengorbit sisi lain Bumi menjadi bulan purnama.
“Jika ketiga benda langit ini sejajar secara tepat, maka akan terjadi gerhana matahari atau bulan.
“Gerhana bulan total terjadi ketika bulan purnama melewati bayangan bumi di luar angkasa dan sering disebut dengan blood moon karena ciri khas warna merah pada permukaan bulan saat peristiwa tersebut terjadi.
“Orbit Bulan diberi judul sehubungan dengan jalur nyata Matahari melintasi langit dan hanya sesekali saja Bulan purnama melewati bayangan umbra bumi yang dalam sehingga menyebabkan gerhana bulan total.
“Peristiwa besar ini akan terjadi pada dini hari tanggal 16 Mei 2022 dan akan terlihat secara total di sebagian besar wilayah Afrika, termasuk Nigeria,” ujarnya.
Menurut dia, bulan purnama yang lebih besar dari biasanya akan memasuki pusat bayangan bumi selama lebih dari 80 menit.
“Di Nigeria, gerhana diperkirakan terjadi sekitar pukul 02.30. mulai, maksimal pukul 5.11 pagi. tercapai dan kemudian sekitar jam 6.30 pagi. berakhir, total sekitar empat jam gerhana.
“Selama perjalanan panjang Bulan melewati bayangan Bumi, cahaya yang mencapai permukaan Bulan akan disaring terlebih dahulu melalui atmosfer Bumi.
“Cahaya biru dengan panjang gelombang pendek dari Matahari akan dihamburkan oleh molekul-molekul di atmosfer, sedangkan cahaya merah dengan panjang gelombang lebih panjang sebagian besar akan melewatinya,” kata Don.
Ia menambahkan, warna dominan cahaya yang terlihat di Bulan selama durasi tersebut adalah merah.
Mr Ubachukwu menunjukkan bahwa peristiwa tersebut memiliki signifikansi astronomi karena evolusi bumi dapat diprediksi.
“Gerhana menunjukkan bahwa hukum fisika kita benar, yang akan membantu siswa kita lebih mengapresiasi sains.”
Ia menambahkan, kejadian seperti itu diyakini hanya mitos di masa lalu, namun memiliki dampak ilmiah.
Namun, Don mengatakan, berbeda dengan gerhana matahari yang memerlukan kacamata khusus untuk melihatnya, gerhana bulan merupakan peristiwa yang aman untuk dilihat dengan mata telanjang.
Menurutnya, menyaksikan gerhana bulan tidak perlu khawatir selama berada di lingkungan yang aman.
Gerhana adalah peristiwa astronomi yang terjadi ketika suatu objek astronomi atau pesawat ruang angkasa tertutup sementara karena bergerak ke dalam bayangan benda lain atau dengan melewati benda lain di antara objek tersebut dan pengamat.
DI DALAM