
Komando Kepolisian Negara Bagian Nasarawa telah menangkap 21 pengendara sepeda motor komersial yang diduga membunuh personel Badan Penegakan Hukum Narkoba Nasional, NDLEA, pada 18 April di Karu.
Hal itu diungkapkan Komisaris Polisi Negara Bagian Adesina Soyemi di Lafia, Kamis, saat mengarak para tersangka bersama 29 orang lainnya yang ditangkap karena melakukan berbagai tindak pidana.
Dia mengatakan bahwa pada tanggal 18 April, sekitar pukul 21.30, Petugas Polisi Divisi, Divisi Karu Baru, menerima panggilan darurat bahwa pengendara sepeda motor komersial telah menyerang staf NDLEA dan hendak membakar rumahnya.
Pak Soyemi mengatakan, setelah menerima informasi tersebut, DPO, Satuan Anti Aliran Sesat dan tim crack yang dipimpin oleh Asisten Komisaris Polisi yang memimpin operasi segera dimobilisasi ke lokasi kejadian di Koroduma, desa berpenduduk satu orang.
Dia mengatakan bahwa setibanya di tempat kejadian, polisi menemukan korban dalam genangan darah dan membawanya ke rumah sakit dan dokter memastikan bahwa dia telah meninggal.
Kapolres mengatakan perburuan pelaku segera dilancarkan, dan membuahkan hasil dengan ditangkapnya 21 tersangka yang disebut-sebut terlibat aktif dalam tewasnya personel NDLEA tersebut.
Dia mengatakan polisi menemukan senjata termasuk batu, logam dan benda keras lainnya yang digunakan para tersangka untuk melakukan kejahatan sebagai barang bukti.
Soyemi menambahkan bahwa para tersangka telah membuat pernyataan yang berguna mengenai masalah ini dan penyelidikan sedang berlangsung di Departemen Investigasi Kriminal Negara, Lafia.
Partai Komunis, yang menegaskan kembali komitmen komando untuk membersihkan negara dari unsur-unsur kriminal, menyoroti pencapaian yang tercatat antara bulan Maret dan April, termasuk penangkapan 12 tersangka penculik dan 11 aliran sesat.
Dia mengatakan lima orang lainnya ditangkap karena berbagai pelanggaran, sementara dua senjata api dan dua peluru tajam berhasil disita dalam periode tersebut.
“Komando tersebut tentu ingin menegaskan bahwa keselamatan jiwa dan harta benda setiap warga negara yang taat hukum adalah prioritas tertinggi dan tidak akan mengabaikan tanggung jawab ini,” katanya.
“Namun Komando Kepolisian Negara dengan tegas memperingatkan seluruh unsur pidana di negara yang mungkin memiliki agenda keperawatan yang merugikan negara dan keamanan, untuk menghentikan tindakan tersebut.
“Polisi tidak akan menyerah dalam memobilisasi semua sumber daya yang mereka miliki untuk menghadapi mereka secara langsung dan membuat operasi mereka sia-sia,” kata Soyemi.
DI DALAM